Promkes Jurangombo

Team Promkes Pusk.JO

Jikalau hari itu mulai gelap dan gulungan layar telah dibentangkan, tinggal satu pilihan bagimu bagiku dan bagi kita semua. Berlayar menuju KEMENANGAN...!.

Keluarga Besar Pusk.Jurangombo

Sesuatu yang tak mungkin lepas dari kenangan indah, didalam hati dan pikiran,ketika sadar bahwa disinilah kami tumbuh bersama menata kedewasa'an serta prestasi .

Promosi kesehatan atau health promotion

Promosi kesehatan atau health promotion merupakan sebuah upaya penting yang harus dilakukan tenaga kesehatan dengan kolabaorasi bersama masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang sehat baik secara fisik maupun mental khususnya dalam mencapai target Indonesia Sehat 2010. Namun hingga saat ini promosi kesehatan di Indonesia belum mecapai tahap yang maksimal. Masih banyak masyarakat yang tidak sadar kesehatan. Mencegah lebih baik dari mengobati juga masih sebatas semboyan dan belum bisa menjadi sebuah landasan kesadaran di masyarakat..

INDONESIA SEHAT

Gerakan Indonesia Sehat adalah sebuah wujud Kepedulian masyarakat Indonesia akan Kesehatan, hal ini amat penting dilakukan karena Kesehatan merupakan salah satu Pilar Pembangunan Bangsa.

Sunan Kalijogo Sepuluh

Sebuah kebangga'an dan rasa syukur telah menjadi bagian didalamnya.

Si JO

AYO, Senyum JO...! Semua tentu sepakat jika senyum itu indah. Bagi pelaku maupun yang mendapatkan senyuman tsb. Tapi ternyata, Senyum si JO tak hanya indah, namun menyehatkan. AYOO! Senyum JO

Senin, 22 Januari 2018

MARS PUSKESMAS JURANGOMBO

Kami Warga Puskesmas Jurangombo
Siap Melayani Sepenuh Hati
Berikan Pelayanan Ramah dan Bermutu
Demi Masyarakat Sehat Mandiri


Penggerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Upayakan Pelayanan yang Kian Hari Kian Cemerlang
Jurangombo Sehat Tujuan Kami
Kepuasan Masyarakat Dambaan Kami

BERSAMA MENUJU INDONESIA SEHAT
HIDUP PUSKESMAS JURANGOMBO

Rabu, 07 Desember 2016

KEGIATAN PENYULUHAN PHBS PUSKESMAS JURANGOMBO



PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.

            PHBS harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja baik itu PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang maka untuk tujuan itulah Puskesmas Jurangombo mengadakan penyuluhan PHBS kali ini dalam hal ini penyuluhan Tatanan Rumah Tangga.

TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai adalah menambah pengetahuan masyarakat untuk lebih dapat memahami pengertian PHBS dalam tataran rumah tangga, mengetahui tujuan dari PHBS, mengetahui sasaran dalam program PHBS dan mengetahui enambelas indikator PHBS dalam tataran rumah tangga sehingga masyarakat dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dimanapun dan kapanpun mereka berada.





Jumat, 01 Juli 2016

Pemberdayaan Masyarakat melalui Kegiatan Pembinaan Battra Jamu

Melalui Pembinaan UJG dan UJR (Battra Jamu) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Magelang dan Kabupaten Magelang Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pusat dan Provinsi beserta Puskesmas, kita bersama dapat membangun perekonomian masyarakat.
Dengan adanya pembinaan ini masyarakat pembattra bisa memproduksi jamunya dengan menggunakan peralatan sudah dianjurkan dan menjual jamunya secara sehat sesuai dengan aturan-aturan yang ada.

 


 


 


 


 


 


 
Oleh : Anik Purwanti, AMK

KEGIATAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD)



Pembuatan Peta Permasalahan Kelurahan Jurangombo Selatan


Survei mawas diri /Survey Berbasisi Masyarakat adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa ( Depkes RI, 2007). Tujuan survei mawas diri / Survey berbasis Masyarakat  adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/ kelurahan  dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.
Metode mawas diri diciptakan oleh yayasan Indonesia sejahtera, salah satu LSM yang banyak bergerak dibidang pembinaan kesehatan masyarakat didaerah pedesaan. Mawas diri sering dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan program kesehatan dengan melakukan beberapa modifikasi sesuai dengan keperluannya masing-masing. Mawas diri harfiah berarti melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya.
Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal komunitas. Orang-orang yang berada di komunitas merupakan mitra dan berperan didalam proses keperawatan kesehatan komunitas. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi faktor positif dan faktor negatif yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi untuk promosi kesehatan. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan dilakukannya Survei Mawas Diri /Survey Berbasis Masyarakat yang diikuti dengan kegiatan musyawarah masyarakat desa.
Puskesmas jurangombo memandang perlu untuk melalukan SMD diwilayahnya dalam mewujudkan visi pembangunan nasional kita ( Indonesia Yang Mandiri,Maju,Adil dan Makmur) adalah saling kerjasama antara beberapa komponen,mulai dari masyarakat sampai dengan penentu kebijakan.Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah pengembangan desa siaga,dimana masyarakat mampu menggali /mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayang masing – masing.Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan dari sector lain seperti Pemerintah Kelurahan,Puskesmas setempat,Kader Kesehatan,Tokoh Agama,Tokoh Masyarakat,Karang Taruna atau Ormas,bahkan LSM.
Adapun indikasi keberhasilan suatu Desa atau Keluarga Siaga adalah ketika masyarakatnya tidak kesulitan untuk mengakses fasilitas dan pelayanan kesehatan,yang ada di wilayah setempat, Masyarakat melaksanakan dan mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ),seperti surveilans berbasis masyarakat,posyandu,penanggulangan bencana atau kedaruratan kesehatan,penyehatan lingkungan,sehingga masyarakatnya bisa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat Selain indikasi di atas,wilayah tersebut memiliki kader kesehatan yang mau dan mampu menjadi penerus ke tingkat dasar,memiliki forum guna membahas hal-hal yang menimbulkan masalah kesehatan di wilayahnya,melaksanakan koordinasi yang rutin di forum tersebut,melaksanakan survey mawas disi,melaksanakan,ada petugas kesehatan yang mendampingi kegiatanya,bahkan sudah memilki peraturan tentang kesehatan dan terealisasi.
Hal yang melatarbelakangi kegiatan SMD ini adalah perkembangan penyakit dan adanya permaalahan kesehatan yang menggelisahkan masyarakat di wilayah tersebut misalnya penyebaran HIV/ AIDS sampai dengan saat ini sangat memprihatinkan,secara akumulatif kasus HIV/AIDS meningkat dari waktu ke waktu, kasus ini tidak kalah pentingnya dari kasus TBC ataupun Hepatitis, Cikungunya ,Demam Berdarah juga perlu diwaspadai .Peningkatan itu terjadi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia tidak terlepas di Kota Magelang. Upaya untuk meredam laju penyebaranya telah banyak hal yang sudah dilakukan,seperti pencegahan seperti BOOM PSN yang di lakukan di kelurahan-kelurahan wilayah puskesmas jurangombo, perawata penderita terutama penyakit menular hingga sampai upaya pengembalian penderita ke masyarakat.Namun semakin banyak yang muncul ke permukaan,hal ini pertanda tidak mudahnya menekan epidemic ini.
            Perlu diperhatikan bahwa penanggulangan HIV /AIDS ,TBC, DB, Cikungunya dll harus dilakukan secara terpadu mulai dengan Program Pemberdayaan Masyarakat yang ada dengan prinsip transparansi,partisipasif,akuntabilitas,serta memperhatikan nilai agama dan budaya masyarakat Indonesia kususnya di kota Magelang bahkan tahun 2016 ini di kota Magelang di canangkan sebagai Kota sejuta Bunga yang relijius dengan demikian mendorong masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungannya dan menjadikan masyarakat tahu,mau dan mampu menanggulangi penularan HIV/ AIDS,TBC dan penyakit-penyakit maupun kasus kesehatan yang lain di lingkingannya,.Menginggat hal-hal tersebut sangat diperlukan dukungan dari aparatur Pemerintah di tingkat Kecamatan dan Desa/kelurahan untuk menangani,monitoring,dan pemantauan perkembangan,penyuluhan,motivasi masyarakat,pembentukan kelompok masyarakat yang peduli dengan HIV /AIDS dan juga tidak kalah pentingnya dengan penyakit-penyakit yang lainya.
           Karena kasus di wilayah Puskesmas Jurangombo ,Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang sudah ditemukan kasus HIV maupun AIDS,maka dari itu wilayah ini perlu mendapat perhatian khusus untuk wilayahnya.Baik dari masyarakat maupun Pemerintah.Karena wilayah ini ada spot atau titik- titik rawan yang dapat memunculkan factor resiko kasus HIV AIDS, dan juga factor resiko penyakit –penyakit yang lain Oleh karena itu ,hal ini menjadi tanggungjawab kita bersama dalam hal ini pemerintah, kader, TOMA, dan masyarakat itu sendiri dalam  meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dalam penanggulangan perkembangan penyakit dan masalah kesehatan di masyarakatnya.


 
 


 




Oleh : Anik Purwanti, AMK



Senin, 23 Mei 2016

Kelas ibu Balita Puskesmas Jurangombo


Oleh : Deni Wismaati



             SK No. 284/Menkes/SK/III/2004 menyatakan bahwa buku Kesehatan Ibu dan Anak merupakan buku resmi yang berisi informasi dan catatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia lima tahun. Dalam upaya meningkatkan kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak, maka dikembangkan model peningkatan penggunaan buku KIA oleh masyarakat melalui kelas ibu balita.





Puskesmas Jurangombo sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama juga melaksanakan kegiatan kelas ibu  balita di 3 kelurahan wilayah kerja Puskesmas Jurangombo. Kelurahan Jurangombo Utara, Jurangombo Selatan, dan Magersari melaksanakan kelas ibu balita juga dalam rangka salah satu upaya penurunan kasus balita gizi kurang dan pencegahan terjadinya kasus balita gizi buruk. Kelas balita dilaksanakan oleh tim UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang terdiri dari Program Gizi, KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ), Kesling,  Promkes (promosi kesehatan), dan P2P ( Pengendalian dan Pemberantasan penyakit ). Pelaksanaan kelas ibu balita juga melibatkan kader kesehatan sebagai fasilitator.




Rabu, 25 September 2013

JAMINAN KESEHATAN


PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2013
TENTANG
JAMINAN KESEHATAN


BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

14. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
Masyarakat.